Berbicara tentang grogi, semua orang pernah grogi.
Presenter profesional maupun pemula juga mengalami grogi. Bedanya,
presenter profesional tahu bagaimana mengatasi grogi, sehingga tidak
nampak.
Sedangkan presenter pemula cenderung belum tahu caranya sehingga ketika grogi menyerang dengan mudah muncul ke permukaan.
Jika grogi masih menjadi salah satu permasalahan Anda dan sering
mengganggu presentasi Anda, pengetahuan dalam ulasan ini akan membantu
Anda mengatasi grogi saat presentasi.
Kenapa Grogi
Dalam banyak kasus penyebab grogi antara satu orang dengan yang lain bisa beda.
Namun secara umum grogi muncul disebabkan karena dua hal.
1. Terlalu mencemaskan penilaian audiens
Ini murni karena kekhawatiran, biasanya kita khawatir melakukan kesalahan.
Kita khawatir audiens akan menolak ide yang kita sampaikan. Kita
khawatir tentang penampilan maupun sikap kita. Atau kita khawatir
tentang hasil yang tidak maksimal.
Hal ini membuat pikiran menjadi paranoid, cenderung berpikir
penilaian negatif yang akan didapat, dari pada berpikir tentang
penilaian positif yang akan diterima.
Hasilnya kita menjadi grogi saat tampil di depan audiens.
2. Berbicara dengan orang yang levelnya lebih tinggi
Berbicara dengan para profesional atau orang yang memiliki level
lebih tinggi memang sebuah tantangan tersendiri bagi para presenter.
Hal ini umumnya menimbulkan sebuah persepsi dalam diri kita bahwa kita tidak lebih baik dari mereka.
Sehingga kita menjadi kurang percaya diri. Rasa tidak percaya diri inilah akhirnya membuat Anda grogi.
Grogi Tidak Perlu Dirisaukan
Meskipun grogi sering diidentikkan sebagai masalah dalam presentasi. Namun sebenarnya grogi memiliki peranan penting.
Grogi akan membuat Anda lebih siap, tidak over confident dan dapat menghargai audiens
Presenter yang tidak memiliki rasa grogi justru cenderung mau menang
sendiri, suka merendahkan orang dan suka berbicara ngelantur.
Jadi tidak perlu merisaukan grogi.
Tidak perlu Anda berpikir keras untuk menghilangkan grogi, karena
pada dasarnya grogi tidak dapat hilang dalam diri Anda. Yang bisa Anda
lakukan adalah bagaimana mengelola grogi dengan baik sebagai energi
positif untuk menjadikan Anda siap dan percaya diri.
Cara Mengatasi Grogi
Supaya Anda bisa mengatasi berikut ini ada 6 cara ampuh
mengatasi grogi saat presentasi
1. Persiapan
Tidak ada presentasi yang lebih baik, dari sebuah presentasi yang dipersiapkan dengan baik.
Persiapan tidak hanya untuk mengatasi grogi, tapi persiapan penting
untuk kesuksesan keseluruhan presentasi. Dengan persiapan Anda akan
dapat mempersiapkan materi dan pendukung materi dengan baik. Dapat
menemukan cara terbaik bagaimana menyampaikan pesan kepada audiens. Dan
dengan persiapan Anda akan siap dan percaya diri.
Ini modal atau kunci utama kesuksesan Anda.
Jadi kalau Anda ingin bisa mengelola grogi dan sukses dalam presentasi lakukan persiapan dengan baik.
2. Berpikir positif
Jika cara yang pertama sudah Anda lakukan, sebenarnya tidak akan
banyak hal yang perlu Anda khawatirkan. Hanya saja dalam keadaan tak
terduga kadang kekhawatiran itu bisa saja muncul.
Saya sendiri pernah mengalaminya.
Dulu saat pertama kali saya membawakan presentasi sebagai seorang
trainer, saya juga merasa grogi. Padahal saya sudah melakukan persiapan
kurang lebih satu bulan.
Bayangkan, dengan persiapan sematang itu seharusnya saya tidak perlu
grogi. Tapi yang terjadi saya tetap grogi saat sudah berhadapan dengan
audiens yang hadir.
Tapi saya bersyukur tidak dikendalikan oleh perasaan grogi. Sehingga lebih mudah bagi saya mengelola perasaan grogi tersebut.
Dan yang saya lakukan adalah berpikir positif dengan keadaan yang akan terjadi.
Dan hal ini bekerja dengan sangat baik.
Karenanya jika anda grogi tetaplah tenang, berpikirlah positif, coba
bayangkan tentang hal-hal baik yang akan terjadi. Dengan demikian Anda
akan jauh lebih tenang.
3. Power poses
Amy Cuddy seorang associated professor Harvard Business School di
bidang penelitian sosial mengatakan bahwa sikap tubuh Anda saat berdiri
maupun duduk dapat mengubah perasaan kita terhadap diri kita sendiri.
Jika Anda mempertahankan sikap tubuh High Power Poses selama dua menit saja maka level stres atau gugup akan menurun.
Ini karena High Power Poses menghasilkan peningkatan 20% pada
testosteron (hormon dominasi) dan penurunan 25% pada kortisol (hormon
stres).
Jadi saat Anda merasa grogi, jangan tunjukkan pose tubuh low power poses, melainkan tunjukkan poses tubuh High Power Poses.
Low power poses ini maksudnya adalah sikap tubuh tertutup, yang
menunjukkan bahwa anda lemah dan tidak berdaya, terlihat pasrah tanpa
daya dengan keadaan atau situasi yang ada. Sedangkan hight power poses
adalah sikap tubuh tebuka, penuh percaya diri dan penuh gairah.
Berikut ini adalah contoh Low Poser Poses

Sedangkan berikut ini adalah contoh High Power poses.

Percayalah High Power pose akan membuat Anda lebih percaya diri, sebelum atau saat tampil di depan audiens Anda nantinya.
4. Atur nafas
Pada umumnya saat kita grogi detak jantung kita berdetak lebih cepat dan perasaan menjadi tidak menentu.
Saat seperti ini Anda rasakan, cobalah untuk untuk mengatur nafas Anda.
Penerapannya seperti ini.
Saat perasaan Anda tidak menentu, dengan posisi hight power poses,
cobalah untu mengatur nafas Anda. Anda tarik nafas dari hidung pelan dan
sampai maksimal.
Kemudian keluarkan lagi pelan lewat hidung juga.
Ini bisa Anda lakukan saat posisi Anda masih duduk.
Kemudian saat nama Anda dipanggil untuk maju atau saat presentasi
anda tiba, berikan senyum. Kemudian sambil Anda jalan ke depan, Anda
juga bisa sambil mengatur nafas anda caranya sama.
Selanjutnya setelah anda sudah berada di depan sudah berada di depan audiens Anda.
Jangan langsung terus bicara.
Pastikan dulu bahwa Anda sudah berdiri di tempat yang tepat, microfon sudah anda pegang dengan benar dan Anda sudah siap bicara.
Jika itu sudah anda lakukan selanjutnya sampaikan salam.
Saat audiens menjawab salam Anda, Anda juga bisa mengatur kembali nafas anda dan cara sama dengan cara yang sebelumnya.
Percayalah jika itu Anda lakukan grogi Anda akan semakin berkurang.
5. Fokus
Dalam membawakan presentasi, fokus utama Anda adalah menyampaikan gagasan, ide, informasi atau pendapat Anda kepada audiens.
Artinya apapun yang terjadi dalam presentasi Anda, yang bisa mengganggu fokus Anda, jangan Anda pikirkan.
Sebagai contoh misalnya saat awal-awal presentasi, Anda menyaksikan
beberapa audiens yang mungkin belum respek dengan Anda, masih sibuk
dengan smarphone mereka, atau masih ngobrol dengan teman sebalehnya.
Jika Anda melihat kondisi itu, cuekin saja dulu. Jangan dipikirkan, jangan memiliki anggapan yang bukan-bukan.
Fokus saja dengan pembukaan Anda, fokus saja dengan apa yang akan
Anda sampaikan dan fokuslah dengan orang-orang yang memperhatikan Anda.
Setelah Anda sudah tenang, Anda sudah menguasai panggung Anda barulah
ambil tindakan supaya orang-orang yang tadinya belum respek menjadi
respek dan memperhatikan Anda.
6. Salurkan melalui gerakan
Ketika Anda berdiri di depan audiens hindari berdiri dengan tegang.
Karena ini akan membuat Anda semakin grogi.
Saran saya gunakan bahasa tubuh Anda salurkan grogi melalui gerakan.
Seperti menggunakan tangan atau berpindah tempat.
Bagaimana jika presentasinya di podium?
Kalau presentasi Anda di podium, Anda bisa mengoptimalkan gerakan tangan Anda.
Lakukan ini dengan baik maka rasa grogi akan teratasi.
Kesimpulan
Pada dasarnya semua presenter pasti pernah grogi.
Grogi bisa menimpa siapa saja dan bisa datang dan pergi begitu saja
tergantung dari situasi dan kondisi yang ada. Tapi Anda tidak perlu
khawatir, karena grogi bisa dikendalikan.
Caranya adalah dengan melakukan persiapan, berpikir positif, power
poses, atur nafas, fokus dan salurkan melalui gerakan. Jadi sebelum saya
akhiri saya ingin mengajak Anda untuk tidak terlalu khawatir dengan
grogi, asal Anda melakukan persiapan dengan matang, grogi akan sangat
mudah dikendalikan.
+ Percaya pada diri kita sendiri, bahwa kita ini bisa, kita ini mampu !