This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 09 September 2023

Sadtember Not September

September, yang diharuskan menjadi bulan yang Ceria seperti promo-promo bisnis yang diberikan. Tapi itu tidak berlaku bagi gue, bagi gue September ini menjadi cerita yang cukup kelam dan tak terlupakan sepanjang hidup gue.

So, maka dari itu bagi gue ini bukan September, tapi Sadtember. Dimana, banyak kejadian yang tidak pernah datang dibulan-bulan sebelumnya.

Cerita ini berawal dari, ketika gue dan temen gue sedang menjalankan project konten di salah satu apartemen ternama di Kota Bekasi. Saat itu, kami terdiri dari tiga orang. Yang pertama, temen gue dari kecil, yang kita berdua kemana-mana selalu bersama, seorang laki-laki hebat yang diusianya saat itu, dia sudah belajar menjadi seorang kepala keluarga di keluarganya.

Sebut saja namanya Rifqi, dia ini bukan sekedar teman biasa. Mungkin karena keakraban kami dari kecil, rumah bertetangga, main bareng, nongkrong bareng, semua serba bareng, jadi bukan sekedar teman biasa. Lanjut, sedangkan temen gue yang satu lagi sebut saja namanya Suyu, seorang laki-laki yang gue baru kenal beberapa minggu ditempat kerja. Jadi, untuk Suyu ini gue belum mengetahui secara detail, seperti apa dan bagaimana orangnya. Cuma, kedekatan ditempat kerja sangat erat, membuat hubungan pertemanan singkat, bisa seperti sudah berteman sejak lama.

Okeh, kami bertiga sedang menjalankan project iklan yang memang kami akui, kami belum terlalu profesional. Dengan menyewa salah satu apartemen ternama di Kota Bekasi, kami mengundang satu orang wanita yang dia bersedia menjadi model project kami.

Sebut saja model itu namanya Devi, seorang perempuan cantik, manis dan mudah berdaptasi membuat kami mengajak dia untuk menjadi model project kami. Devi datang tidak sendiri, Devi datang dengan temannya yaitu sebut saja namanya Melmel. Sehingga, didalam kamar apartemen tersebut, kami berisikan total 5 orang.

Eits, tenang .. Kamar yang kami sewa yaitu kamar 2 kasur. Yang dalam artian, jika ada yang belum paham. Satu ruangan tersebut terdapat dua kasur atau bisa dikatakan dua kamar untuk tidur. Jadi, walau kami ada lima orang didalamnya, tempat untuk tidur laki-laki dan perempuan tetap terpisah.

Sebelum kita masuk ke alur selanjutnya, gue mau memperkenalkan diri dulu. Gue Bagus, seorang laki-laki biasa aja, cuma modal banyak omong, ganteng kaga tapi kepedean, ya pokoknya banyak minusnya. Tapi, dari sok pedenya gue, gue jadi banyak memiliki relasi yang cukup. Gue dan Rifqi memiliki sebuah akun sosial media yang bergerak dibidang informasi. Kami menjalankan sosmed berdua sejak tahun 2018. Terlihat lama bukan ? Sangking lamanya, perjalanan itu tidak mudah, suka duka kami rasakan dan nikmati secara bersama.

Kenapa bisa punya? Karena dari kegabutan kita berdua dulu ketika nongkrong, dan ternyata diwilayah ini belum ada akun informasi yang bisa dijangkau banyak orang, akhirnya kami berdua memutuskan untuk membuatlah akun sosial media tersebut. Merintis dari nol, jatuh bangun, bahkan sampai bagai jalan tak mengenal arah, kami tetap lalui bersama. Hingga tidak tersama, ditahun 2023 sosial media kami sudah memasuki tahun ke lima.

Dari rintisan bersama itu, kami sedikit demi sedikit mendapatkan pemasukan pasif dari sosial media tersebut. Dari iklan yang masuk, kerja sama pemerintahan atau instansi, sampai project pembuatan iklan ini yang akan gue ceritakan, semua percaya atas kinerja kami berdua.

Itu perkenalan singkat gue bersama Rifqi, mengapa kami bisa begitu dekat bagai adek kakak. Kembali lagi mengenai project iklan disalah satu apartemen Kota Bekasi.

Gue check in duluan dengan tiga orang temen gue, sedangkan model atas nama Devi baru bergabung jam lima sore. Karena kebutuhan konten harus dari malam hingga matahari terbit alias pagi. Jadi kami semua harus menghabiskan malam bersama di kamar apartemen tersebut. Take video satu persatu kami lakukan dengan lancar, bahkan malamnya, kami pun yang laki-laki bernyanyi bersama seperti orang karaoke yang tidak ada larangan. Kalau gue bayangkan, sungguh malam itu menjadi malam yang menyenangkan. Semua beban seakan rontok satu persatu dan lepas dari tubuh.

Take satu video, take dua, take tiga yang hingga akhirnya semua selesai kami kerjakan bersama. Walau jujur, dari pengambilan video iklan saat itu, sudah mulai terdapat ketidak sepakatan gue sama Rifqi mengenai konsep video. Tapi karena bagi gue itu hal yang biasa, jadi gue pun mengalah dan memahami konsep video dari Rifqi.

Tidak terasa hingga pagi menjelang siang pun tiba, kami semua mempersiapkan diri untuk check out dari apartemen tersebut. Ketika, kami semua mempersiapkan diri untuk check out, ada satu momen seperti difilm-film. Entah cinlok atau karena komunikasi yang seru, Devi bersama Rifqi saling berteman di instagram dan bahkan berteman di whatsapp. Bertukar nama instagram dan bertukar nomor whatsapp, membuat mereka berdua saling berteman untuk memudahkan komunikasi.

Dan sepertinya, memang gue akui terdapat beberapa rasa yang bagi gue aneh banget dirasakan. Tepatnya hati gue, ketika mereka saling berteman perlahan akrab, entah kenapa rasa ini muncul. Rasa cemburu dan sedikit kesal ketika mereka saling berkenalan dan bertukar nomor whatsapp. Kalaupun pengen liat hasil videonya, kan harusnya Devi model kami, bisa minta melalui gue, atau gue pun pasti menyimpan semua hasil pengambilan video di google drive, jadi Devi lebih gampang dan leluasa bebas milih langsung di google drive, cuma kenapa harus berkenalan dan bertukar nomor whatsapp langsung? Pokoknya, suasan hati saat mau pulang, sudah tidak terkendali.

Ketika semua sudah siap, dan waktu check out pun tiba, kami turun bersama ke basement untuk pulang dan ambil kendaraan yang terparkir diarea basemen. Kami pulang dengan sepeda motor masing-masing. Gue boncengan sama Suyu, Rifqi sendiri dan Devi bareng sama temannya yang bernama Melmel. Saat diparkiran, kami membiarkan mereka (Devi dan Melmel) keluar parkir atau dikatakan pulang dahulu. Kami bertiga tetap bertahan diparkiran untuk menghabiskan satu batang rokok terlebih dahulu.

Ketika Devi dan Melmel mau keluar dari tempat parkir, gue berpikir apakah dia ada uang untuk bayar parkir? Alhasil gue memastikan dan samperin ke motor mereka. Disana gue berikan sejumlah uang untuk parkir sambil bersenda gurau membahas Rifqi. "Thankyou ya, uangnya gue transfer menyusul, ini uang parkirnya" itu yang gue katakan ke mereka berdua. Lalu gue sambung lagi, "Tuh kan, tim gue mah seru semua. Bahkan lu bisa kenalan sama Rifqi" ceplos gue ke Devi walau hati seakan menolak. "Gak ah, dia kan udah punya cewek" jawab Devi saat itu sambil keatawa. Sepertinya memang hati gue lagi kacau, gue membalasnya lagi dengan sindiran, "Kalau belum punya, mau kan tapi?" tanya gue sambil ketawa. Dia pun hanya membalas senyum.

So, seakan mendukung hubungan mereka, gue mengatakan "udah kalian berdua cocok deh, bisa sama sama jadi pengobat hati. Dia disakiti terus sama ceweknya, dan elu sebaliknya" ceplos gue lagi ke Devi. Lagi dan lagi dia hanya menjawab singkat sambil tersenyum "ah engga mas" tutupnya. Dan mereka berduapun pamit keluar duluan dari parkiran.

Bersambung ...

Selasa, 02 Mei 2023

Cinta Ini Membunuhku (PART 1)

Pernah gak sih lu ngerasain yang namanya cinta tapi cuma bisa dipendem sendiri. Mau nembak, takut mati, eh maksudnya takut bertepuk sebelah tangan. Gak nembak, tapi penasaran.

Eh tapi, gue pastikan cewek ini sudah memiliki seorang cowok, intinya sih bukan tunangan apalagi suaminya, ya masih taken lah. Eh apa calonnya, bomat lah (bodoamat) gak tau gue.

Gue pernah, dan gue ngerasain ketika gue masih aktif bekerja disalah satu PT yang bergerak didunia pendidikan.

-

Gue Bagus, gue lahir ditahun 1997, ya masih bisa dikatakan generasi 90an lah ya.

Saat itu, posisi tahun 2021, yaps saat itu covid udah masuk dan melanda Indonesia. Dari awal covid gue abis kontrak dan sempat menganggur selama 1 tahun, pada akhir dibulan April 2021 gue dapet panggilan di salah satu PT yang gue apply melalui sosmed.

Saat itu, gue posisi lagi dirumah, karena pada waktu itu gue lagi memang gak ada aktifitas diluar. Gue dapet panggilan kerja via telepon.

"Selamat pagi, benar dengan sdr. Bagus Santoso, kami (nama HRD beserta perusahaan) memanggil saudara untuk ikut interview pada, blablabla .." begitu kurang lebih isi panggilan telepon yang gue dapat.

Dengan senang hati, gue menjawab dengan antusias, bahwasannya gue bersedia untuk mengikuti interview yang dijadwalkan.

"Selamat pagi, benar saya Bagus. Ouh baik siap, blablabla.." jawaban gue via telpon yang pada waktu itu gue lagi rebahan dikamar.

Pastinya gue lupa, seinget gue jadwal interview itu keesokan harinya kalau gak salah. Jadi pada saat itu gue mulai mempersiapkan diri untuk interview keesokan harinya.

Gue bangkit dari kasur, makan, mandi, mempersiapkan perlengkapan, hingga cukur rambut. Karena, ya waktu covid, rasanya wanti-wanti banget untuk keluar, bukan tipikal yang parno sih, cuma lebih kalau tidak ada keperluan yang urgent, ya gue mending dirumah.

-

Sebelumnya, selama gue dirumah, pas banget ketika covid dibulan Agustus 2020, bokap gue dipensiunkan lebih dini, diluar dari dugaan keluarga gue.

"Lah, bukannya usia pensiun bapak masih satu tahun lagi", tanya gue ke mamah yang saat itu lagi ada diruang tamu. Kenapa ke mamah ? Karena saat itu, bapak gue masih masuk hari terakhir sebagai bentuk perpisahan.

Asli, disitu gue kaget parah. Gak ada persiapan apa-apa. Belum punya usaha, gue belum ada pemasukan pasti. Beuh rasanya kacau dah.

"Gak tau, mamah juga bingung, mungkin karena covid juga lagi banyak pengurangan, jadi bapak dipensiunkan lebih awal kali", jawab mamah ke gue.

Singkat cerita, baru berjalan 7 hari pensiun bokap gue. Keseharian bokap gue, ngurus burung, taneman, dan lain-lain. Ya mungkin mencari aktifitas, karena bisanya kan aktifitas rutinan kerja, sekarang jadi dirumah, pasti ada rasa berbeda. Apalagi udah puluhan tahun aktif diperusahaan.

Selang beberapa hari selanutnya, dengan mengejutkan gue dan mamah gue. Bokap gue bawa pesenan yang dilihat sebagai bentuk gerobak kaki lima cappucino cincau.

"Apatuh Mah ?", tanya gue ke mamah gue. "Gak tau, bapak mau jualan kali tuh", jawab mamah gue juga masih dalam keadaan heran.

Setelah semua beres diturunkan dari mobil pickup, bapak gue bilang bahwa kita bakal jualan cappucino cincau didepan gang.

"Nih buat ngisi waktu, dari pada diem aja", singkat bapak gue ke gue dan mamah gue.

Yaudah lah dari situ kita siap-siap, bersihin ini, belajar ini belajar itu. Ya belajar barista kecil lah .. Haha

Jadi, selama covid dan nganggur, gue bantu keluarga jualan cappucino cincau yang buka didepan gang rumah gue.

-

Balik kepersiapan panggilan kerja, gue ketukang cukur untuk mencukur rambut gue yang udah gondrong (bagi gue) serta brewok yang tumbuh lebat di kumis, dagu, dan didekat telinga.

"Bang rapihin ya", ucap gue ketukang cukur. "Sekalian brewok, kumis, jenggot bersihin semuanya ya bang" tambah gue ke abang cukur.

Setelah cukur sana sini, akhirnya selesai, pas gue ngaca.

"Beuhh cocok udah ini mah", ucap gue dalem hati ketika ngeliat hasil cukuran yang sesuai keinginan gue.

Gue terbiasa nyukur rapih dalam artian, atas poni agak panjang / tebel, samping kanan kiri maupun belakang selalu cukur hingga tipis. Ya mungkin bisa dikatakan cukuran abri atau cepak. Tapi gue mah bilangnya, cukuran rapih. Hahaa ..

Gue bayar, lalu langsung cabut pulang kerumah.

Sesampai nya dirumah, gue coba memastikan kembali, persiapan apa yang kurang. Setelah gue teliti, semua persiapan udah gue siapin. Karena memang waktu nganggur, semua administrasi seperti CV, surat lamaran, maupun sertifikat lainnya udah gue siapin. Jadi ketika ada panggilan kerja, gue tinggal merapihkan saja.

Keeskoan harinya ....


To be continue .....

Sabtu, 31 Desember 2022

Curahan Hati Itu Penting ?

 Welcome teman teman semua ..


Seberapa penting kah curahan hati harus dituangkan dalam bentuk tulisan ? Mau itu di buku atau di paltform sosial media ..

Anggapan yang ada itu muncul dan berbeda beda, dan itu semua kembali kepada persepsi orang tersebut.


So, bagi gue curahan hati yang dituangkan kedalam bentuk tulisan itu penting. Kenapa ? Karena, gue rasa, harus percaya dengan siapa lagi kita ketika hidup ? Selain harus terus meningkatkan keimanan kita dalam menjalankan keyakinan, kita juga butuh tempat lain yang bisa menjadi tempat tuangan curahan hati.


Gue Bagus, gue disini cuma iseng aja sih, gak ada kepentingan apapun dan yaa cuma mencurahkan apa yang pernah gue rasakan. Inget ya, apa yang pernah gue rasakan, jadi gue gak sok tau, dan tulisan curahan hati gue nanti, murni atas dasar diri gue sendiri, ya karena gue orangnya mager siih untuk riset. Jadi, gak akan ada yang namanya salah ataupun benar.


Setelah sekian lama gue gak ngetak ngetik gak jelas, kayanya mulai sekarang gue akan coba ngetik lagi deh pengalaman hidup gue. Penasaran ? Gue rasa sih engga ya.


Oke kita lanjut, ada beberapa pilihan yang akan gue coba tulis disini, yaitu :

1. Perjalanan Cinta

2. Masalah Hidup

3. Bulshitnya Pertemanan

4. Apa Itu Relasi Koneksi ?

5. Dunia Kerja Yang Bgst


Oke .. Udah ada yang dipilih ? Jika belum .. Tunggu aja selanjutnya, yang pasti gue akan coba tulis satu persatu pilihan yang gue ketik diatas.


Thankyou ....

Rabu, 21 Juli 2021

PPKM di perpanjang? Saannss ada teman mu disana

 Jadi begini ..

Gue nulis ini sebenernya cuma curahan hati gue. Entahlah, sepertinya memang ingin nulis aja. So, jangan berharap lebih. Nikmatin aja yak cerita yang gue sajikan, masalah kenyataan atau bukan, ya gue minta maaf. Haha.


Oke gaskeun. Mempunyai teman banyak itu memanglah indah, tapi mempunyai sedikit teman yang bisa diajak gila bareng, itu sesuatu hal yang tak bisa terungkapkan dengan kata-kata.


Tapi, gue yakin sih, ketika lu sudah mempunyai "circle" elu sendiri, pasti ada saja yang tidak mendukung atau tidak bisa menerima lingkaran pertemanan lu itu. Dibilang A lah, B lah, C lah, dan sebagainya. Hhmm, menurut gue sih yak, ketika kita mempunyai pertemanan yang sudah "klop" dengan kita, itu suatu hal yang berharga.

Saling cerita satu sama lain, buka aib, jaga aib, dan bisa menjaga cerita masing-masing diantara kita.


Ya "maybe" benar, buat apa mencari atau mempertahankan teman yang menjerumuskan kita. Tapi, sebenernya itu bukan menjerumuskan, tapi justru karen mereka lah, sedikit pikiran diotak bisa terlupakan. Menikmati kecilnya dunia ini. Bahagia bareng, gila bareng, "mabok" bareng. Haha kocak siih.


Jadi, ketika kita sudah mempunyai lingkaran pertemanan sendiri, coba jaga pertemanan itu, jangan sampai terpecah belah. Karena sangat sulit bertemu kembali petemanan seperti itu di orang yang berbeda.


Memang, ingat perkataan baik orang lainnya terhadap pertemanan kalian. Akan tetapi, kalian harus bisa membuktikan, bahwa dari kegilaan itu, masa depan yang cerah bisa kalian raih bersama.


Mungkin ? So, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Haha.


"Enjoy in the world"

Minggu, 26 April 2020

Days 2 Ramadhan 1441 Hijriah

Yuhuu .. Lanjut hari ke dua di bulan suci Ramadhan, walaupun gue mager banget nih buat ngetiknya. Tapi gue coba untuk konsisten.

Lanjut

Assalamualaikum teman-teman semua, ya balik lagi dengan cerita aktifitas gue selama bulan suci Ramadhan, sekarang sudah memasuki hari ke dua.

Hari ke dua dimulai dari sholat tarawih kedua, berarti masih ada sangkut pautnya nih dengan cerita pertama gue, makanya, sebelum loncat ke sini, baca dahulu secara beraturan.

Lanjut

Setelah semua beres dari buka puasa, duh sumpah, disitu posisi gue masih kekenyangan banget. Padahal gue udah banyak aktifitas, dari jalam kesono-kesini, bahkan selesai menunaikan ibdadah sholat maghrib pun gue masih kekenyanga. Anjay kata gue nih, khilaf gue khilaf, wkwk.

Engga terasa waktu isya pun tiba, yups termasuk waktu tarawih pun juga tiba. Kami semua mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah sholat isya sekaligus sholat tarawih. Gue yang waktu itu masih merasakan posisi kekenyangan, gue harus bisa memaksakan, untuk tetap sholat, tidak ada alasan untuk menundanya, apalagi sampe tidak sholat, jangan deh ya.

Setelah semuanya siap, kita semua (emak gue, adek gue, dan gue) siap untuk menunaikan ibadah sholat isya. Seperti biasa, tanpa dialog tanya jawab, gue menjadi imam kembali.

Seperti biasa, karena di hari ke dua bapake masih masuk kerja, jadi bapake belum ada dirumah saat kita semua melaksanakan sholat isya. Bapake nyampe rumah ketika kita semua dalam keadaan sholat.

Ya waktu terus berjalan, tiba saatnya sekarang pukul 07.55 WIB, dan kami semua sudah selesai menunaikan ibadah sholat isya plus tarawih. Ouh iya, kami kalau dirumah hanya menunaikan sholat tarawih yang 8 rakaat, plus witir 3 rakaat. Makanya tidak terlalu lama.

Selesai sholat, semua kembali dengan kesibukan masing-masing. Adek gue ternyata setelah sholat tarawih langsung makan nasi couy, ternyata dia gak kuat alias tetep laper kalau belum kena nasi. Fyi aja, kita buka puasa hanya sekedar lontong-lontongan, kurma, dan teh manis hangat. Ya walaupun untuk emak gue dan gue sendiri itu udah bisa membuat begah, tapi adek gue belum, wkwk dasar.

Gue kembali ke kamar gue, gue cari hp, gue kontak doi deh, untuk ngabarin kalau gue udah selesai sholat, dan lanjut untuk chattingan.

Chattingan berjalan normal-normal saja, sampai pada akhirnya sekitar pukul 10.13 WIB gue izin istirahat tuh ke doi, soalnya jujur, posisi saat itu gak tau kenapa, tiba-tiba pusing aja gitu, kepala berat, hati gak tenang, dari pada doi menjadi tempat pelampiasan nafsu gue, makanya gue akhiri aja tuh chattingannya.

Lalu benar, pukul 10.30 WIB gue udah tertidur dengan lelap, eh gimana ? Pules deh ya bahasa sehari-harinya. Pules banget tuh tidur gue, sampe gak terasa, gue kabangun. Pas gue kebangun, gue kira udah mau jam sahur ya, eh ternyata pas gue liat jam. Tadaaaaaaaa.... Ternyata masih jam 00.25 WIB. Kaget gue, "Whats ? Gue udah tidur pules begini ternyata masih jam segini?" gerutu gue dalem hati. Ya kenapa kaget ? Karena gue merasa tidurnya udah lelap, pules, yang seakan-akan gue udah tidur lama, eh ternyata cuma tidur sebentar.

Yaudahlah, gue bangun tuh yak, gue ke toilet, gue minum, dan gue liat-liat situasi kamar adek dan emak gue, dan ngeliat bapake, semua masih tertidur dengan pules. Sampe ngorok bapake kedengeran keceng, haha.

Gue balik lagi ke kamar, biasa lah, dari pada gabutz, gue ambil hp, gue buka sosmed, gue juga membuat cerita-cerita lainnya, yang bisa elu liat di blog gue ini. Sampe pada pukul 01.05 WIB, gue memutuskan untuk menulis agenda ataupun daily activity hari pertama gue dan keluarga puasa di bulan Ramadhan 1441 H. Begadang dah tuh gue pada saat itu membuat thread pertama.

Tidak terasa, detik demi detik berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 02.15 WIB. "Lama juga ya gue ngetik beginian doang" kata gue di dalem hati. Kenapa begitu ? Karena pada saat itu, gue ngetiknya tuh posisi mata masih ngantuk, tapi masih gue paksa, ya jadinya begitu dah. Atuh dari pada insomnia gue gak ada kerjaan, jadinya gue niat dah membuat diary kecil-kecilan ini.

Setelah bikin cerita pertama pada saat itu sekitar pukul 02.30 WIB, gue mulai mengistirahatkan diri dari lelahnya mengetik tengah malem. Gue mula memejamkan mata perlahan, tapi selow, gue sadar, itu udah jamnya makan sahur, jadi dijamin gak ketiduran, haha.

Saat gue sedang memejamkan mata, gue kaget tuh, emak gue ngintip dari balik gorden kamar gue. Gue kira makhluk apaan kan, eh ternyata emak gue.

Yaudah, emak gue bangun untuk mempersiapkan makan dan selalu, dibantu oleh anaknya yang berbakti ini. Gue bangun, dan siap membantu emak gue mempersiapkan makan sahur yang kedua. Engga terasa tuh ya gue bantu bikin ini, mempersiapkan itu, eh tiba-tiba waktu sudah menunjukkan pukul 02.50 WIB. Karena kebetulan gue udah selesai bantu-bantu, yaudah gue balik lagi ke kamar gue.

Dikamar, gue ambil hp gue yang tergeletak dilantai kamar sambil posisi di charge. Gue cabut chargernya, lalu gue ambil hpnya. Gue ambil, dan gue disitu siap untuk menjadi alarm cewek gue itu. Gue telpon tuh si doi. Sekali gak diangkat, dua kali juga gak dijawab, nah pas ketiga kalinya, akhirnya doi angkat telpon gue dan menjawab. Dari nada-nada suaranya sih, si doi bener-bener baru bangun, gak kaya gue kaga tidur dari tadi, wkwk.

Gue bangunin tuh, pas di telpon seperti biasa, memang kita ini sepertinya gak bisa telponan hanya sebentar. Niatnya mau bangunin doang, eh ternyata seperti biasa, lanjut obrolan lainnya. Kita berbincang-bincang asik di telepon, ketawa, kesel, pokoknya banyak dah, sampe-sampe membuat si doi ngegas.

Telponan yang lumayan lama dah tuh ya, gak terasa ternyata udah jam 03.40 WIB. Kita sama-sama kaget, ternyata udah jam segitu aja kan, yaudah akhirnya pamit dah tuh. Karena doi juga kan harus mempersiapkan sahurnya, engga kaya gue yang udah siap duluan, hehe.

Selesai teleponan, gue makan sahur dah tuh bareng-bareng, sambil nonton acara-acara yang ada di televisi. Sedikit demi sedikit gue makan makanan gue, akhirnya habis juga kan, gue beberes tempat makan gue, gue bantu cuci piring, dan bantu-bantu lainnya. Pas gue liat jam dinding, ternyata udah jam 04.15 WIB, "Wah bentar lagi imsak" kata gue berbicara dengan diri sendiri. Setelah beres semua, gue balik ke kamar lagi dah untuk ambil hp, dan ngabarin ke doi.

Sambil chatting-chattingan, waktu terus berjalan begitu cepat. Saat sedang asik chattingan, ternyata adzan shubuh sudah berkumandang. Yaudah dong, gue akhiri chatnya, gue mempersiapkan diri untuk sholat dirumah.

Kami semua sholat tuh secara bergantian, engga jamaah. Adek gue duluan, lalu gue, lalu emak gue. Karena emak gue masih ada kerjaan rumah, jadi dia sholatmya terakhir.

Selesai sholat, gue rebahan dikasur, tidur-tiduran. Chattingan, main sosmed, dan lain sebagainya. Lagi enak-enaknya main hp, tiba-tiba mata gue gelap tuh, gak bisa liat apa-apa. Eh seketika gue bisa melek dan melihat kembali, ternyata itu udah terang banget. Penasaran dong gue, gue liat ke jam dinding kamar gue, ternyata udah jam 10.10 WIB. Hahaha yups, ternyata gue ketiduran lagi asik main hp.

Karena udah jam 10, gue bangun dan ke toilet. Seperti biasa, gue ingin belajar menjadi anak sholeh. Gue melaksakan sholat sunnah gue, gue dzikir, dan memanjatka doa kepada-NYA. Karena emang pada dasarnya, manusia itu harus banyak-banyak sujud dan meminta kepada Allah, dengan cara sholat. Karena jika tidak sholat, kita menjadi manusia yang sombong.

Selesai sholat, gue rebahan lagi dah tuh disajadah, emak gue dateng ke gue. "Belanja lagi yuk, ada yang mau dibeli" kata emak gue saat itu. "Beli apa ? Beli dimana ?" gue jawab ajakan emak gue itu. "Ke tokma lagi, sambil nanti beli buah-buahan dan sayur untuk menu buka puasa nanti" jawab emak gue. Ternyata setelah gue simpulkan, memang di supermarket yang di deket rumah gue itu, ada yang ingin dibeli oleh emak gue, haha.

Gue tanya lagi dong, "Tapi kan bakal penuh loh jam segini, kan sama kaya kemarin, apalagi sekarang hari Sabtu, gpp nih nanti ngantri ?". Karena pada saat itu waktu menunjukkan pukul 10.45 WIB. "Yaudah gpp, soalnya belum beli deterjen nih (sebut saja Rinso), terus masih ada lagi yang dibeli" jawab emak gue.

Nah kan bener, ternyata memang ada yang dibutuhkan. Yaudah sebagai anak yang berbakti, gue ayoin bae dah ajakan emak gue. "Yaudah hayu siap-siap" gue ajak emak gue. "Iya bentar, ini udah siap koq" jawab emak gue lagi mempersiapkan dirinya.

Yaudah setelah siap semua, kita bedua jalan tuh keluar, ke supermarket yang emang ingin dituju. Masuk ke dalem, dan apa yang terjadi ? Ternyata tepat dugaan awal gue, situasi didalem penuh banget. Bahkan lebih penuh dari kemarinnya. "Nah kan penuh Mah" ledek gue ke emak gue. "Gpp deh, yuk ah" jawab emak gue.

Satu ambil, yang itu ambil, ono diambil. Yups satu persatu yang dibutuhkan dan diambil serta dimasukan ke dalam ranjang belanjaan. Ketika sudah semua ada di dalam ranjang belanjaan, kita ngantri tuh di kasir. Panjang banget sumpah dah, sampe-sampe emak gue berkata "Penuh ya, lama amat sih kasirnya ngelayanin". Wkwk, padahal bukannya salah si kasir juga, emang saat itu belanjanya pada banyak-banyak beudh.

Selesai bayar, kita keluar tuh, ke tempat lain. Ke tempat buah untuk beli buah pisang, pir, jeruk jawa, pokoknya mah beli buah dah. Beli buah udah selesai, kita mampir ke tukang sayur yang ada disekitar sana. Emak gue beli wortel, jagung, baso, dan semuanya yang diperluin untuk buka puasa.

Engga terasa kita belanja, akhirnya kita bedua sampe juga dirumah tuh. Gue liat jam, ternyata udah jam 11.55 WIB. Yups, engga lama dirumah, adzan dzuhur berkumandang. Gue mandi dan langsung menunaikan ibadah sholat dzuhur.

Setelah sholat dzuhur, gue kembali rebahan dikamar, main hp, main sosmed, youtube, chattingan dan lain sebagainya.

Niat gue mau tidur siang tuh yak, eh udah gue coba meremin, kaga bisa juga gue untuk tidur siang. Yaudah, gue main game aja dah di hp. Rencana gue sih main game dihp, supaya mata lelah, lalu langsung tidur, eh ternyata malah makin melek, haha.

Engga terasa terlalu fokus chattingan, main game, buka sosmed, waktu sudah menunjukkan pukul 14.45 WIB. Seperti biasa untuk jam segitu emak gue selalu keluar untuk beli bukaan puasa. Lalu kenapa gak gue anter ? Yups tepat, sesuai cerita gue yang pertama, karena beli bukaan puasanya hanya ditetangga gue, jadi emak gue bisa jalan kaki sendiri.

Sambil nunggu emak gue balik dari beli bukaan, adzan ashar mulai berkumandang. Yasudah gue dirikan sholat ashar terlebih dahulu. Saat gue masih sholat, gue denger ternyata emak gue udah pulang dari luar. Selesai sholat, gue hampiri ke emak gue. "Dapet Mah?" tanya gue ke emak gue. "Dapet dongs, hehe. Lebih banyak lagi karena kebagian bihunnya" jawab emak gue sambil ketawa.

Kenapa begitu ? Karena puasa pertama kita keabisan tuh bihunnya, yaudah karena mamah gak mau terulang lagi kejadian pertama, mamah pesen tuh bihunnya, supaya tidak kehabisan lagi.

Setelah itu gue kembali ke kamar gue untuk merapihkan kasur gue yang berantakan. Ya bisa lu bayangkan, gimana jadi anak laki-laki. Gue beresin satu persatu, spreinya gue pasang lagi yang bener, supaya rapih semuanya. Selesai merapihkan tempat tidur, gue kecapean tuh, akhirnya gue rabahan dah. "Yaampun, capek juga ya beresin gini aja" ucap gue dalem hati. Tidak terasa, waktu cepat berlalu. Setelah cukup beristirahat dari lelahnya bekerja gitu doang, gue liat jam ternyata sudah pukul 16.50 WIB.

Gak lama, gue bersiap untuk mandi sore. Gue mandi tuh, Subhannallah sueger beudh kata gue yak, haha. Gue mandi duluan, karena adek gue lagi ngerjain tugasnya dan emak gue masih ada kerjaan rumah yang belum selesai. Selesai mandi gue handukkan lalu pakai baju, dan siap untuk menyambut buka puasa hari kedua. Sambil menonton tv, gue denger sepertinya adek gue lagi mandi, dan engga lama adek gue selesai mandi, emak gue mandi sepertinya.

Engga terasa nonton tv, jam sudah menujukkan pukul 17.30 WIB. Yasudah gue siap-siap untuk menyiapkan menu buka puasa. Gue bantu bikin es teh manis, hancurin es batu. Maklum lah, kulkas gue masih yang biasa, yang belum ada tempat es batunya, jadi kalau mau pake es batu, ya gue getok sendiri, haha.

Siap sana, siap sini, bantu itu, bantu ini, waktu sudah menunjukkan pukul 17.49 WIB. Akhirnya kita semua berkumpul diruang keluarga sekaligus ruang televisi, dan bersiap menunggu adzan maghrib berkumandang.

Sambil diam duduk, menonton televisi, yups pas pukul 17.51 WIB akhirnya adzan maghrib pun tiba, kita semua berbuka puasa dengan apa adanya. Sambil menikmati makan gue pun berkata "Makannya jangan banyak-banyak ya, batalin aja dulu, lalu sholat maghrib, nanti setelah sholat maghrib, baru deh dilanjut lagi makannya". "Nah iya tuh bener, dari pada kekenyangan nanti" sahut emak gue.

Kita nikmati buka puasa hari kedua, yups sesuai keinginan gue, gue makan apa adanya dulu. Ya pokoknya batalin puasa dan perut sudah terisi. Gue liat, adek gue masih nafsu beudh makannya, emak gue juga sepertinya capek, jadi makannya nyantai.

"Yuk sholat dulu yuk" ceplos gue lagi ke mereka. Eh ternyata lu pada tau ? Emak gue jawab gini, "Kayanya kamu duluan aja dah gpp, mamah masih makan nih, si haqi juga masih nafsu makannya, gpp kamu duluan aja" sahut emak gue. Hahaha, ternyata rencana kita untuk buka puasa sebatalnya, ternyata gagal, dan akhirnya gue menunaikan ibadah sholat maghrib sendiri tanpa jamaah, karena mereka semua masih menikmati buka puasa.

Setelah gue selesai sholat maghrib, gue bantu-bantu emak gue membereskan hasil dari buka puasa tadi, bantu cuci piring, bantu menyusun piring. Pokoknya dipuasa ke dua gue lebih agak rajin dah dari sebelum-sebelumnya.

Sambil gue menyuci piring, emak dan adek gue secara bergantian sholatnya. Selesai sholat emak gue kembali mempersiapkan untuk menu sahur esoknya.

Yups, duh duh duh.. Sebenernya gak sesuai ekspetasi gue nih, hari gini baru selesai ngetik diary puasa hari ke dua gue. Capek ya juga ya, dan harus memiliki niat dan tekad yang bulat, haha.

Oke, itu tadi cerita gue di hari kedua bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Semoga bisa menikmati dan memanjakan para pembaca.

Seperti biasa, gue minta maaf jika ada kesalahan kata/huruf ataupun typo dan lain sebagainya. Karna gue juga manusia biasa, hehe.

Jangan lupa pantau blog gue ini, untuk mengikuti cerita selanjutnya. Thank you dan Terima kasih, haha.

Wassalamualaikum wr.wb.

Sabtu, 25 April 2020

Days 1 Ramadhan 1441 Hijriah

Hai guys. Ouh iya lupa gue kan engga lagi ngevlog. Jadi yang tepat adalah...

Assalamualaikum teman-teman semua. Gue mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1441 Hijriah bagi yang menjalankan. Semoga tetap diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Ouh iya, rencana gue, gue akan membuat daily activity selama bulan Ramadhan yang akan gue tuangkan dalam bentuk tulisan. Ya kalau di twitter namanya thread. Thread abal-abal, yang penting gue mengetik semua aktifitas gue selama bulan Ramadhan. Walau tidak sedetail sampe gue mandi, setidaknya bisa memberikan bayangan nyata aktifitas gue selama bulan Ramadhan.

Yups mari kita mulai.

Hari Pertama (Days 1)

Hari pertama dimulai awal dari masuknya bulan suci Ramadhan ditahun 2020 Masehi, yaitu pada hari Kamis 23 April 2020. Tepat malam Jum'at tersebut, semua umat muslim diseluruh penjuru wilayah Indonesia menyambut dengan suka cita bulan suci Ramadhan. Ya walaupun bulan Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, tapi anggap saja itu sebuah keistimewaan yang tidak pernah didapatkan pada setiap saat. Kenapa ? Yang penting selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT sampai saat ini.

Oke, hari Kamis 23 April 2020, tepatnya Kamis malam atau malam Jum'at. Pada malam Jum'at tersebut hampir semua mata tertuju kepada pemberitaan yang ada di pertelevisian maupun  di sosial media. Menunggu apa ? Yups, menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Menteri Agama RI beserta jajarannya. Hasil yang memberikan informasi kapan jatuhnya bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, apakah hari Jum'at atau Sabtu.

Setelah hasil sidang isbat keluar dan Menteri Agama RI sudah menetapkan hari Jum'at 24 April 2020 sebagai jatuhnya bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah melalui konferensi pers. Kami sekeluarga, yang pada saat itu dirumah hanya ada emak gue, adek gue dan gue sendiri. Kita semua mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah sholat tarawih berjamaah dirumah. Ouh iya lupa, bapake masih dapet jatah masuk kerja shift siang, jadi pulangnya sekitar jam 20.00 WIB baru sampe rumah, makanya waktu jamaah sholat tarawih tanpa bapake.

Nah kita semua mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat tarawih pertama di tahun 2020 Masehi. "Mas, kita berjamaah ya" ucap emak gue. Hhmm curiga dong ya gue maksudnya kemana, hehhe.  "Maksudnya Mah ?" gue tanya dong, biar supaya jelas. "Iya nanti kita sholat jamaah bertiga, kamu jadi imam" jawab emak gue. Kaget dong gue, gue perjelas lagi dong ya, biar gue gak salah. "Iya jamaah, aku jamaah sama si Haqi (Haqi adalah nama adek gue). Dan mamah sholat sendiri" ucap gue ke emak gue lagi. Kenapa gue begitu ?  Ya karena jadi imam berat bro, apalagi dengan latar belakang gue yang apa adanya. Terkadang masih sering meninggalkan sholat secara sengaja dan berbuat maksiat lain sebagainya. Apalagi harus jadi imam, pokoknya dag dig dug lah ya, merasa belum siap.

Ternyata emak gue membalas kembali ucapan gue. "Engga dong, jamaah bertiga, mamah jadi makmum kamu juga" emak gue berkata seperti itu. Whats ? Sumpah dalem hati merasa, "duh gue bisa gak ya, duh serius nih" ucap gue didalem hati. Ya tapi dengan awalan Bismillah, akhirnya gue pun menerima ajakan emak gue. "Oalah, duh .. Hehehe yaudah oke deh Mah" jawab gue dengan santai, padahal dalem hati gelisah itu. Yaudah dong gue terima, karena gue beranggap, sebelum menjadi imam keluarga, gue harus belajar dari sekarang menjadi imam untuk emak dan adek gue.

Yaudah, mulai lah kita melaksanakan sholat tarawih di malam pertama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah bersama keluarga dirumah. Kenapa dirumah ? Karena tahun 2020 Masehi ini menjadi tahun yang spesial. Banyak cobaan, ujian, bahkan apa ya, hhmm "karma" maybe, ouh iya teguran dari Allah SWT. Jadi kita melalui dari pemerintah, dianjurkan untuk melakukan aktifitas dirumah saja, bekerja, belajar, dan beribadah.

Lanjut. Selesai sholat, kami semua kembali sibuk dikamar masing-masing. Dan kami selesai kurang lebih pada pukul 19.55 WIB, dan bapake udah dirumah saat kita semua masih melaksanakan sholat tarawih.

Tidak banyak aktifitas yang dilakukan setelah sholat tarawih. Akhirnya sambil berjalan waktu, kami semua tidur, beristirahat untuk menyambut sahur pertama di bulan Ramadhan 1441 Hijriah.

Eh bentar, gak semua tidur. Gue baru bisa tidur kurang lebih pukul 00.40 WIB, dari perjuangan gue memenjamkan mata sampai bisa tertidur cukup pules. Tapi ternyata, pada pukul 02.10 WIB gue udah bangun lagi. Engga tau siapa yang bangunin, pokoknya gue tiba-tiba melek dan pergi ketoilet. Pas selesai dari toilet gue liat jam sudah mau sahur, yaudah akhirnya gue memutuskan untuk tidak melanjutkan tidurnya. Jujur sih walau tidur sebentar, gue merasa pules dan nyenyak, jadi gak terlalu pusing.

Engga lama gue bangun, sekitar pukul 02.30 WIB emak gue bangun dan ngecek ke kamar gue. "Bukannya bangunin mamah" ucapan mamah saat mengintip kamar gue melalui gorden. "Hehehhe" balas gue dengan cengiran kecil. Ya kan setau gue, biasanya emang mamah teh bangunnya jam 3 kan untuk mempersiapkan sahur. Ya jadi ketika gue bangun jam 02.10 WIB tadi, gue gak bangunin emak gue. Takutnya kan lagi pules-pulesnya tidur, dibangunin secara mendadak malah jadi pusing.

Yaudah emak gue bangun tuh, ketoilet dulu lalu lanjut mempersiapkan sahur. Ya gue bantu-bantu juga lah sebagai anak yang baik. Hehhe. Walaupun gak bantu banyak, ya tapi setidaknya terlihat ada aktifitas lah, engga hanya main hp aja dikamar.

Selesai bantuin, jam 03.00 WIB gue balik lagi dong ke kamar. Biasa, sepertinya gue dan hp mempunyai daya tarik yang tinggi seperti magnet, sehingga sepertinya sulit untuk terpisah lama-lama.

Gue ambil hp, gue cek, lah koq belum ada kabar dari cewek gue. Yaudah gue telpon aja dah si doi, wkwk. Gue telpon tuh, gue telpon sekali, belum ada jawaban. Gue coba lagi dongs, gue telpon lagi untuk kedua kalinya, masih sama bae, kaga ada yang jawab. Kesel kan gue, "Kemana sih nih anak? Tidur apa mati" canda gue dalem hati. Padahal gue juga lebih kebo sih kalau tidur, hehhe.

Gue coba lagi dong untuk ketiga kalinya, lama tuh, hampir mau mati nih telponnya, dan akhirnya terjawab juga telpon ku. Ternyata benar, pas sekali ketika doi bangun, doi baru bangun tidur. Mungkin masih ileran kali ya, atau masih menyisakan bahan dalam membuat pulau di bantalnya.

Yaudah tuh sekitaran jam 03.10 WIB, gue telponan sama doi. Orang niat mau bangunin, malah jadi telponan. Cerita dan bercanda sampe lupa waktu dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 03.30 WIB. Pada saat masih telponan, emak gue udah bawel tuh. "Makan dulu, udah mau imsak, jangan telponan terus" ucap emak gue melalui bilik gorden pintu kamar gue. Lah gue bingung kan ? Imsaknya aja masih sekitar 1 jam lagi, dibilang mau imsak. "Iya Mah" jawaban gue dengan sedikit pelan serta diiringi anggukan pala gue ke emak gue.

Setelah lama telponan dan saling cerita serta becanda, gue akhiri tuh telponnya, gue suruh doi bangun dan mempersiapkan makan sahurnya. Kalau gue, gue kan udah disiapin dari tadi, jadi gue makan duluan deh.

Yups kami sekeluarga akhirnya menyantap dengan nikmat makan sahur seadanya. Dalam makan sahur itu, tidak penting lauknya selezat atau seenak apa. Yang penting adalah kebersamaannya.

Makan sahur, minum, sedikit nyemil, minum lagi. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 04.20 WIB. Yups, untuk wilayah DKI Jakarta serta sekitarnya itu imsak pada pukul 04.27 WIB dan waktu shubuh pukul 04.37 WIB.

Imsak pun tiba, dan sambil menunggu waktu sholat shubuh, seperti biasa, gue terkena magnet hp lagi. Gue ambil tuh hp gue, gue saling chatting-chattingan sama doi. Sampai pada akhirny, adzan shubuh berkumandang dan semua melaksanakan sholat shubuh. Tapi sendiri-sendiri tidak berjamaah, hehhe.

Selesai sholat shubuh, gue ngantuk tuh ya, yaudah gue rebahan aja dikasur, sambil main hp dan lain sebagainya. Gak kerasa waktu menunjukkan pukul 05.40 WIB, dan gue posisinya belum tidur juga tuh. Kaga tau dah, pokoknya nih mata mah aneh, walau udah ngantuk berat gek belum tentu bisa tidur.

Seperti biasa, gue main hp, buka sosmed dan lain sebagainya. Eh entah ada angin apa, tanpa melihat jam, gue ketiduran tuh saat lagi asik main hp. Tidur, dan kerasa ternyata tidur gue lebih pules dari pada yang semalem. Karena tidak terasa gue kebangun dari tidur gue yang nyenyak sekitar pukul 10.00 WIB. Gue bangun, ke toilet dan langsung menunaikan ibadah sholat sunnah Dhuha.

Duh, sebenernya bukan mau niat sombong atau pamer ya, tapi kan ini diary gue, jadi ya Bismillah aja deh. Semua tergantung kepada para pembaca. Mau menilai baik Alhamdulillah, mau menilai sombong atau ria pun, akan gue terima.

Selesai sholat, kirain gue bakal bisa rebahan lagi kan. Ternyata tidak, emak gue minta dianterin ke salah satu supermarket yang ada di daerah gue, sebut saja inisialnya "Tokma". Katanya mah ada yang pengen dibeli, dan juga katanya mau beli sayur dan lain sebagainya untuk menu buka puasa sore nanti.

Yaudah dong, gue anterin tuh ya, ke warung, ke pasar, ke tempat buah, pokoknya yang mamah pengenin, gue siap anter lah. Sampai akhirnya kita mampir tuh ke tokma sesuai rencana awal. Pas liat parkiran dari luar gue sih curiga, kayanya bakalan penuh, tapi gue coba positif thinking. Sambil antri ambil karcis gue bilang ke emak gue "Mah, penuh kayanya nih". Dan emak gue menjawab "Kagalah mudah-mudahan". Hahaha kita berdua memang terlalu berpositif thinking.

Pas ambil karcis, memarkirkan motor gue, masuk ke dalam. Taarrraaaaa !! Yups, kami sudah disambut pemandangan antrian dikasir pembayaran. "Yah penuh Mas" ucap pelan emak gue ke gue. "Nah kan bener penuh, terus gimana dong?" jawab gue sambil memastikan langkap apa selanjutnya, hehhe. "Yaudah liat-liat dulu aja dah yuk ke dalem" ucap emak gue. Yups tanpa gue duga, emak gue tetep pengen liat-liat ke dalem. Padahal mah, itu tempat belanja bulanan gue dan emak gue. Emang bakal ada perbedaan gitu isinya, pas bulan biasa sama bulan puasa, kan sama bae ya.

Yaudah sebagai anak yang berbakti, "Hayyuuu" jawab gue ke emak gue. Muter-muter, liat-liat harga sampe sekitaran 15 menit kita didalem cuma buat liat-liat doang. Alhasil, akhirnya kita keluar dari supermarket tersebut. Setelah keluar, udah deh kita kembali kerumah. Sampai dirumah jarum jam menunjukkan pukul 11.45 WIB, tidak terasa sebentar lagi dzuhur. Seperti biasa, apapun aktifitas gue, gue selalu memberikan kabar ke doi melalui chattingan. Jadi karena sangking banyaknya chattingan gue dengan doi, itu semua kaga gue tuangkan ditulisan ini, karena bakal panjang sendiri sama isi chattingan gue dan doi.

Tidak terasa waktu dzuhur pun tiba, kami semua melaksanakan sholat dzuhur secara bergantian. Selesai sholat dzuhur, kami semua kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat. Tapi ternyata kami dikamar masing-masing belum ada yang bisa tidur siang sampai pukul 13.10 WIB. Semua dikamar masing-masing, dengan kesibukan yang sama, yaitu gadget/hp masing-masing. Gue chattingan sama doi, emak gue liat-liat berita di hp, dan adek gue main game minecraft.

Tidak terasa, mungkin karena capek, akhirnya gue pun tertidur, dan posisi itu gue gak tau, apakah emak dan adek gue juga tidur atau tidak. Gue tidur tuh, ya walaupun gak pules-pules amat, tapi cukup nyenyak. Ditengah lagi menikmati tidur siang, gue dibangunkan oleh emak gue. "Mas kirimin tugas si haqi nih ke classroom" kata emak gue. Hetdah ampun dah, ini lagi mau menuju mimpi indah nih, segala kebangun. Kesel beudh tuh gue disitu, tapi akhirnya gue pendem sendiri tuh keselnya, dan akhirnya dengan ikhlas gue bantuin deh.

Selesai bantuin, emak gue balik lagi ke kamar. Sambil berjalan ke kamarnya, emak gue bilang "Yaudah lanjutin lagi aja tidurnya". Hehehe dikata gampang kali ya, tidur dalam posisi laper. Jujur dah, jam-jam siang tuh, perut gue hampir gak ke kontrol, udah keroncongan bae cacing didalem perut gue.

Gue coba lagi dong untuk melanjutkan tidur, karena dari pada makin tersiksa menahan laper, hehhe. Gue coba berulang kali, telentang, tengkurep, kaki di angkat, badan muter-muter, main hp, dengerin lagu, tetep bae kaga bisa merem. Alhasil gue dateng tuh ke kamar emak gue. "Tuh kan gara-gara kaget, aku jadi gak bisa tidur lagi" kata gue ke emak gue. "Hehehe" bales nyengir emak gue sambil main hpnya dia. Dan pas gue liat kesebelahnya, ternyata si haqi sedang tertidur pulas dengan suara ngorok khasnya, wkwk. Dalem hati gue "Sial, pules juga ya tuh orang, wkwk".

Waktu terus berjalan dan tidak terasa akhirnya waktu ashar pun tiba, gue siap-siap melaksanakan sholat ashar duluan, karena posisi saat itu adek gue baru bangun tidur lagi ngumpulin nyawa, dan emak gue lagi belanja keluar (tepatnya kerumah tetangga) untuk membeli bukaan.

Selesai sholat, emak gue juga udah dirumah, adek gue udah sholat. Kita main dah tuh berdua, gue sama adek gue. Main apa aja udah, mau main hp, nonton youtube dan lain sebagainya.

Tidak terasa waktu sudah menujukkan pukul 17.30 WIB, kami semua mempersiapkan diri untuk berbuka puasa. Menyiapkan makanan, serta minuman untuk disantap saat buka puasa.

Yups, akhirnya yang ditunggu-tunggu berkumandang juga. Tepat pukul 17.52 WIB, adzan maghrib berkumandang untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Yups kami membatalkan puasa terlebih dahulu, bahkan sampai kebablasan. "Subhannallah, salah nih" ucap gue setelah kekenyangan berbuka puasa dihari pertama. Yups, kami semua terlalu nafsu berbuka puasa, sehingga perut sangat kenyang dan kekenyangan. "Astaghfirullah" sahut gue didalam hati.

Setelah makan, kami membersihkan semua kotoran ataupun sampah dari berbuka puasa ini, untuk langsung bersiap-siap melaksanakan sholat maghrib berjamaah.

Yups, sudah jalan kesana, jalan kesini, supaya gimana caranya makanan tersebut turun, tetapi tetep. Gue pribadi kekenyangan bro buka puasanya, hehe. Akhirnya perlahan mulai turun, dan sudah dapat terkendali, akhirnya kami semua melaksanakan sholat maghrib berjamaah, seperti semalem, gue lah yang menjadi imam. Kenapa ? Yups, tepat hari ini, bapake masih kebagian kerja shift siang, jadi gak ikut dirumah.

Yes. Selesai juga penulisan gue, aktifitas gue dan keluarga di hari pertama puasa. Panjang juga ya anjay, kirain gue pendek couy. Wkwk. Yaudah gpp, ya semoga aja yang baca gak bosen, kalaupun bosen, gpplah gak ada yang maksa ini, hehe.
Mohon maaf ya, jika ada kesalahan pengetikan ataupun "typo" dalam mengetik, harap dimaklumi.

Oke, untuk lanjut sholat tarawih kedua, gue lanjut di cerita Puasa Hari Kedua ya (Days 2).

Terima kasih semuanya.

Wassalamualaikum wr.wb.

Jumat, 24 April 2020

Bingung dan Bimbang

Pernah gak sih merasakan hal yang benar-benar membosankan. Melakukan aktifitas ini ataupun itu, sepertinya malah membuat hidup tidak bergairah.

Bingung aja gitu ya, begini salah, begitu salah. Ya pokoknya setiap pergerakan menjadi serba salah aja gitu.

Siang tidur, gak tenang. Malem pun udah ngantuk berat, tapi gak bisa buat tidur. Pindah posisi kesono, kesini, malah membuat jadi bingung. Dan akhirnya, gak bisa tidur.

Itu kenapa coba ya ? Baru kali ini gue merasakan di fase seperti ini. Gak tenang, gak nyaman, dan merasa bodo amat dengan apa yang dilakukan.

Apa yang kurang ya ? Apa yang salah ? Atau ada apa dengan diri ini ?

Dari hal kecil sampai yang ke besar, ketika ingin dilakulan, justru membuat semangat semakin menurun. Tidak berambisi seperti di awal.

Apakah tidak mendapat dukungan berpengaruh ? Atau itu hanya "mindset" saja ? Apapun itu, sumpah, gue gak tenang, gak nyaman, dan semakin gelisah karena bimbang.

Seperti ingin mengakhiri semua yang sudah dimulai. Merintis karir, mengukir masa depan, hingga melabuhkan hati kepada satu orang wanita. Semua seperti ingin ku akhiri, berhenti dan cukup sampai disini.

Atau memang jika membuat ada yang tersakiti, mungkin lebih baik gue akhiri saja hidup di dunia ini yang sudah gue mulai sejak tahun 1997.

Berhenti bernafas, berbaring di kegelapan, bersatu dengan tanah, beristirahat dengan nyaman, dan menikmati masa baik buruknya di akhirat.

But, ya gue serahkan saja semuanya kepada yang menciptakan gue.

Tapi jujur, gue udah mempersiapkan bendera putih untuk mengakhiri semuanya. Tapi, tolong jika gue udah gak ada, persiapkan bendera kuning untuk gue disaat terbaring lama tanpa hembusan nafas.


Ouh iya, gue punya riwayat penyakit vertigo. Ya walaupun sudah dinyatakan sembuh, tapi akhir-akhir ini sering merasakan kembali sakit dikepala, pusing, dan ya pokoknya susah untuk dijelaskan.

Keluarga gue emang udah tau gue punya riwayat ini. Tapi yang saat ini mulai gue rasakan kembali, masih gue rahasiakan dari keluarga gue, karena gue gak mau membuat mereka khawatir dan menjadi makin panik.

Thank you. Terima kasih.